Jual Hand Stacker Electric – Pemeriksaan kondisi forklift, alat berat, maupun hand stacker merupakan kebutuhan setiap hari agar tidak terjadi kerusakan dan mengganggu operasional produksi/ bongkar muat. Setiap item pengecekan perawatan merupakan bagian dari memperpanjang lifetime alat. Semua perusahaan juga fokus pada perbaikan dan perawatan, sehingga bisa menurunkan biaya dan menaikkan keuntungan.

jual hand stacker

Standart pengecekan alat berat secara garis besar tidak ada, namun ada beberapa klausul atau item yang harus masuk dalam pengecekan alat berat. Pengecekan yang harus ada adalah pengecekan lampu, kebocoran oli, pengecekan ban, pengecekan garpu, pengecekan rem, pengecekan bahan bakar atau aki dan pengecekan oli. Semakin detail item yang dicek dan parameternya, akan membuat operator bisa peduli terhadap kondisi mesin.

Untuk bisa mencapai zero accident, harus ada komitment manajemen, keterlibatan karyawan dan analisis tempat kerja (termasuk alat kerja).

  1. Komitmen manajemen dan keterlibatan karyawan

Manajemen harus berkomitmen terhadap K3 atau keamanan dan keselamatan kerja. Manajemen harus menanamkan akuntabilitas dan kepercayaan publik terhadap kemauan meningkatkan keselamatan kerja. Manajemen harus membuat sistem patrol dan meeting rutin yang melibatkan komponen K3 seperti operator, staff dan manajemen pabrik.

Setiap pimpinan K3 harus memahami prinsip dan dasar K3 agar mampu menjangkau dan mencegah potensi kecelakaan kerja. Setiap inspeksi juga bisa dillakukan bersama dengan karyawan, seperti inspeksi kecelakaan, inspeksi keamanan, dan lain sebagainya.

  1. Analisa tempat kerja

Setiap pimpinan K3 harus bisa memetakan potensi bahaya kecelakaan kerja. Jual hand stacker electric memberikan saran agar membuat form yang seragam dan distandarisasi ke semua plant. Ada yang dinamakan HIRADC untuk bisa memetakan potensi bahaya dari ringan, sedang hingga berat. Semakin berat atau besar potensi kecelakaan kerja baik itu frekuensi yang banyak atau bisa menyebabkan fatality, harus menjadi prioritas untuk diselesaikan.

Apabila ada perubahan proses kerja, juga harus dilakukan evaluasi terhadap standart yang sudah ditetapkan. Perubahan mesin juga bisa membuat sistem kerja berubah. Semakin baru mesin yang dibeli, tentunya akan menerapkan otomatisasi. Otomatisasi ini berarti banyaknya interlock dan sensor yang memetakan setiap proses dan bisa mencegah terjadinya kecelakaan. Tidak sepenuhnya sistem otomatis ini berjalan dengan baik, adakalanya mesin tiba-tiba tidak berjalan dengan semestinya dan tidak bisa membaca sensor safety. Di beberapa bagian mesin yang bekerja otomatis, biasanya dipasang tanda atau pemberitahuan bahwa mesin berjalan otomatis, harap berhati-hati.

Bagi karyawan yang ingin melaporkan potensi bahaya, harus disediakan form dan tata cara penyampaiannya. Semakin aktif level operator memberitahukan potensi bahaya, akan membuat target zero accident bisa tercapai. Bahkan karyawan bisa dilibatkan dalam menyelidiki atau investigasi terhadap kejadian kecelakaan kerja dan keamanan kerja.